Jumat, 05 Juli 2013

Seri Entrepreneur (1) - Memulai Bisnis



Dunia kerja saat ini sudah penuh persaingan. Banyak sarjana menganggur setiap tahunnya dan bahkan di antara mereka ada yang berprofesi tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Ada sarjana pertanian yang kerja di bank, ada lulusan teknik mesin yang kerja di bagian pemasaran, ada pemegang gelar SE yang menjadi sekretaris, dan sebagainya. Mungkin bagi sebagian orang tidak masalah karena, meski berbeda pekerjaan dengan pendidikan, namun masih ‘terhormat’ karena di kantoran. Tapi tidak sedikit justru ada sarjana yang menjadi satpam, office boy dan bahkan tukang ojek. Ini bukan kisah fiktif, namun nyata terjadi di beberapa kota di Indonesia.

Untuk menghindari persaingan antar lulusan perguruan tinggi dalam pasar tenaga kerja, beberapa universitas pun membuka program wirausaha bagi mahasiswanya. Tujuannya adalah agar ketika lulus mereka tidak lagi mencari kerja, namun justru membuka lapangan kerja. Tentu secara idealisme hal ini sangat bagus sekali, namun pada kenyataannya program wirausaha tersebut hanya sebatas teori sehingga lulusan yang dihasilkan pun miskin pengalaman.

Untuk memulai usaha, sebagian beranggapan butuh modal berupa uang. Padahal modal sesungguhnya adalah integritas dan kapabilitas. Integritas berkaitan dengan kepercayaan yang dibangun, sedangkan kapabilitas adalah kemampuan. Untuk yang pertama, dipengaruhi oleh pendidikan keluarga. Sedangkan kapabilitas berkaitan dengan pengalaman. Tidak mungkin ada pengalaman, jika sejak mahasiswa tidak pernah belajar berbisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar